Sejak masih kecil Henry telah menaruh perhatian yang besar terhadap berbagai mesin-mesin. Hal tersebut amat mencemaskan ayahnya. Ayahnya, William Ford menginginkan anaknya kelak menjadi seorang petani atau pedagang besar dan sukses karena ia sendiri adalah juga keturunan seorang petani. Akan tetapi Hendry tidak berminat terhadap pertanian. Kesukaannya kepada mesin-mesin itu kadang-kadang sering menyulitkannya, karena ia harus melawan kemauan ayahnya.
Suatu hari seorang petani datang ke sekolah Henry sambil marah-marah. Ia mengadu kepada guru di sekolah itu, dan menceritakan perihal tingkah laku beberapa orang murid sekolah itu. Mereka dipimpin oleh Henry untuk membendung sebuah sungai kecil yang mengaliri ladang-ladang pertanian miliki petani tadi.
Henry Ford adalah seorang milyarder, pengusaha dan pendiri Ford Motor Company yang hingga kini masih eksis sebagai produsen mobil terkemuka dunia dengan merek dagang FORD. Ia berjasa dalam revolusi industri di Amerika dan sekaligus penemu paling produktif dengan kepemilikan 161 paten di Amerika Serikat. Sebagai pemilik dari Ford Motor Company ia menjadi salah satu orang terkaya dan paling terkenal di dunia. Tidak itu saja, kepribadiannya terkenal sangat bersahaja, dermawan dan sangat menghargai buruh.
Suatu hari Henry Ford tengah makan malam dengan beberapa orang. Ternyata orang orang yang diundang makan malam tersebut adalah kandidat kandidat manager untuk perusahaannya. Ternyata dengan cara melihat cara makan para kandidat, ia dapat menyimpulkan siapa yang layak jadi Manager di Perusahaannya. Tetapi bagaimana caranya?
Caranya cukup sederhana, yaitu dengan cara melihat cara mereka menambahkan garam ke makanan yang mereka makan. Mereka yang langsung menambahkan garam ke makanan sebelum mereka makan, GAGAL jadi manager. Dan mereka yang mencicipi makanannya dulu kemudian baru menambahkan garam, LOLOS jadi manager. Kenapa begitu?? Sebentar sebagian dari kita mungkin bereaksi seperti itu, tapi kita akan mengungkap sedikit mengenai cara aneh Henry Ford dalam memilih manager untuk perusahaannya.
Mereka yang menambahkan garam sebelum makan cenderung banyak berteori, belum apa apa ko sudah nebak/ berteori kalo makanannya kurang garam.
Mereka yang makan sedikit makanannya lalu baru menambahkan garam cenderung banyak beraksi/ praktek dahulu lalu memperbaiki aksi mereka.
Anda boleh setuju atau tidak dengan cara Henry Ford tersebut,karena penilaian seseorang bisa berbeda - beda dalam menyingkapi suatu keadaan. Dan Henry Ford disini sangat memperhatikan hal kecil dalam membuat suatu keputusan yang besar. (Winda Pertiwi Sigit)
Sumber :
http://biografi.rumus.web.id/2010/10/biografi-henry-ford.html
Sumber Gambar:
http://www.texemarrs.com/042011/protocols_article.htm


19.51
WindaSigit

Posted in:
0 komentar:
Posting Komentar